Mubalighot?

Mbak, jangan pernah membanding – bandingkan diri orang lain dengan diri sampeyan sendiri. Mbak beda. Dia beda. Mereka semua berbeda. Dan cuman mbak yang mengerti diri sampeyan sendiri. Mbak yang tau isi hati, pribadi, karakter, prinsip, dan cita – cita mbak kedepannya.


Anggaplah ini semua langkah kedewasaan. Kita diciptakan untuk menjadi seorang khalifah di bumi dengan tugas masing – masing, dengan peran masing – masing, dengan profesi masing – masing. Bukankah perbedaan yang seharusnya menyatukan kita semua? Perbedaan yang bervarian ini yang akan membawa kemaslahatan umat kan?

Mbak nggak perlu menyalahkan keadaan yang sudah seperti ini. Syukuri aja semuanya. Allah telah mengqodar mbak dengan sebaik – baiknya qodar. Allah telah mengabulkan mimpi - mimpi besar sampeyan. Bukan berarti satu mimpi yang gagal dan tidak terkabul menghancurkan kehidupan mbak sekarang. Enggak. Life must go on, mbak.

Memang menjadi wanita karir butuh mental, hati, kecerdasan, tenaga, dan kefahaman yang kuat. Justru itu keistimewaan sampeyan. Sampeyan nanti harus bisa menyeimbangkan antara urusan rumah tangga, lingkungan, kajian dakwah, dan tentunya urusan negara. Mbak hebat sekali jika sudah bisa menyukseskan ini semua.

Ya memang mbak juga perlu melihat orang lain agar semakin termotivasi, tapi bukan berarti harus iri, dan jadi tidak bersyukur seperti ini kan. ‘ya siapa yang nggak pengen? kalo mimpi sendiri gagal, tapi orang lain bisa mencapainya? Kan sedih’, ah sudahlah mbak, mbak nggak pernah tau mbak jadinya kayak apa kalo Allah mengabulkan mimpi sampeyan yang ini. Allah mengetahui, sedang mbak tidak mengetahui. Bukankah seperti itu ayatNya?

Sounds like the hidden treasure, isn’t right? Mbak nggak perlu dapetin gelar tertulis yaitu mubalighot, tapi justru punya jiwa kemubalighotan, punya jiwa muslimah yang tinggi.

Mbak terusin aja belajarnya, terusin ngajinya, banyakin hafalannya, perbanyak lagi pengetahuan sirah nabawiyahnya, rajin rajinin dakwah yang berkualitas, tetep shalehah dan rendah hati, jangan melanggar batas, rajin – rajinin bertaubat, kencengin praktek amalannya, toh ilmu yang tinggi tapi prakteknya nol juga sama aja bo’ong kan?

Udah. Mbak nggak perlu risau sama ijazah dan gelar mubalighot. Nggak perlu semua orang tau mbak adalah the hidden treasure, nggak perlu semua orang melabel i sampeyan seorang mubalighot. Karena gelar nggak akan dibawa mati kok mbak, gelar nggak harus tertulis. Gelar yang memberi adalah orang lain sebagai tanggapan mereka terhadap kita, bukan kata – kata tertulis semata. Allah yang tau niat baik mbak untuk tetap mencari ilmu dan memperjuangkan islam, nggak perlu orang lain tahu. Lillah mbak, Lillah, bukan untuk dipandang orang.

Yang bertittle mubalighot,tapi nggak paham, banyak kok mbak. Masih pacaran, masih melanggar batas, masih suka selfie mengumbar kecantikan wajahnya, dan masih masih yang lainnya. Karena mubalighot adalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan, dan bukan berarti mubalighot adalah manusia unggul nan selalu terpuji. Jadi maklumi sajalah. Itu salah satu contoh besarnya tanggung jawab menyandang gelar sebagai seorang mubalighot, nila setitik rusak susu sebelanga.

Makanya, kalo mbak ga ada kesempatan buat menjadi seperti mereka, ya bersyukur aja, nggak apa2. Memang ini jalannya. Inget kisah Khadijah si wanita karir nan kaya raya? Beliau belum masuk islam, tapi bisa menikah dengan Rasulullah SAW. Beliau juga yang menjadi wanita pertama yang memeluk islam. Islam nggak pernah melarang wanita berkarir. Asalkan mampu menyeimbangkan kewajibannya yang hakiki sebagai seorang wanita. Islam memang mewajibkan umatnya untuk berilmu dan berdakwah, tapi tidak selalu ditempuh dengan menjadi seorang mubalighot.

nyantri di pondok sambil kuliah, nyantri di pondok sambil kerja, tetep jalan terus dong walau ga sempat tes mubalighot. jadi semangat ya mbak yg belum sempat tes mubalighot, yg sabar dg qodar Allah karena belum diberi kesempatan.. kita semua bervarian dan saling membutuhkan dalam kehidupan. tetap semangat mencari ilmuuuuu

*sebuah tulisan kegagalan meraih mimpi*


gambar : https://id.pinterest.com/CicihMandar/anime-islam-muslim-muslimah/