Capek jadi orang baik
Banyak orang yang bilang, jadi orang baik itu susah, sering diperalat dan dimanfaatkan orang lain. “udahlah, biar diurusin dia. Kan dia aktif banget.”, “udah nggak usah dibantuin, kan dia jago urusan gituan.” “aku mager bantuin dia, dia kan juga bisa”, dan berbagai alasan rewel para aktivis pecundang ini. well, kalo urusan kepanitiaan pasti ada yg kek gini. Para kaum ahli doa. Sometimes me too :”
Nggak setuju juga sih kalo orang baik dibilang sering dimanfaatkan orang lain, sering dijahati orang. Well, bukankah itu baik? Keberadaan kita membawa manfaat bagi orang lain. Tidak masalah kita dimanfaatkan orang lain, tandanya hidup kita berguna dan membawa kebaikan untuknya. Bukankah itu tujuan kita hidup? Sebagai khalifah di bumi Allah, saling membantu sesama, saling bekerja sama membangun bumi Allah.
Saat Allah melihat amalan yang kita lakukan, pertama yang Dia lihat adalah niatnya. Apakah terpaksa, ikhlas tanpa pamrih, pamer, riya’, atau ada tujuan tertentu, dan sebagainya. Dan sungguh Allah membalas kebaikan yang kita lakukan sesuai niatnya. Kalo niatnya baik, dilakukan secara ikhlas, pastilah mendatangkan pahala. Kalo niatnya pamer, atau biar dapet tujuan tertentu ya Allah kasih tujuan itu. Ya orang –orang jadi nganggep kita baik, tujuannya biar dipuji ya akhirnya dipuji, yah begitulah. tapi rugi, asli rugi. Nggak barokah. Udah keluarin sadaqah gede, eh ternyata cuman beli perhatian mertua yang besoknya bisa jadi lupa karna beliaunya pikun :”. Beda lagi kalo niatnya lillah sadaqah, pahala yg didapat bisa berlipat – lipat. Walaa jadi keinget sifat pajak. Sama kayak pahala. Sama - sama tidak mendapat kontribusi secara langsung. Yap buat tabungan kita di akherat nanti laa.. ehe
Jika memang kita merasa dimanfaatkan berarti tandanya kita tidak ikhlas. Kalau pun orang tersebut keterlaluan sehingga kita merasa dimanfaatkan, biar Allah saja yang memberi balasan. Hindari su’udzon, berkeluh kesah, hingga membenci. Toh walaupun kita ngehujat di belakang, kerjaan dia tetep kita kok yang ngerjain. Sama – sama capeknya mending yang berpahala kan?
Yuk hirup lagi nafas ramadhan yang mulai menjauh. Sucikan lagi hati kita – masing – masing. Tetep husnudzonbillah, dan terus berbuat kebaikan. Ga ada ruginya kok jadi orang baik. Walaupun nggak dapet balasan dari dia, Allah yang membalas kita lewat orang lain. Terus memberi, terus berkontribusi, tanpa berharap mendapat balasan. Salam semangat memperbaiki diri!
Gambar : asaarham.blogspot.com


Komentar
Posting Komentar